ORIGINAL ARTICLE

Prevalence of Hepatic Steatosis in Chronic Hepatitis B Patients and Its Association with Disease Severity Laurentius A. Lesmana1,2, C. Rinaldi A. Lesmana1,2, Levina S. Pakasi2, Ening Krisnuhoni3 Department of Internal Medicine, Faculty of Medicine, University of Indonesia - dr. Cipto Mangunkusumo Hospital. Jl. Diponegoro no. 71, Jakarta Pusat 10430, Indonesia. Correspondence mail: [email protected]. 2 Digestive Disease Center, Medistra Hospital, Jakarta, Indonesia. 3 Department of Anatomical Pathology, Faculty of Medicine, University of Indonesia - dr. Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta, Indonesia. 1

ABSTRAK Tujuan: untuk mengetahui prevalensi steatosis hepatis pada pasien hepatitis B kronik (HBK) dan meneliti apakah hal tersebut berkaitan dengan penyakit yang lebih progresif. Metode: penelitian dengan desain potong lintang dilaksanakan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan Rumah Sakit Medistra, Jakarta terhadap pasien dengan hepatitis B kronik dari tahun 2007 hingga 2009. Data yang diteliti meliputi data demografi pasien, antropometri, uji fungsi hati dan uji serologi Hepatitis B. Diagnosis steatosis hepatis dinilai berdasarkan biopsi hati dan dinilai derajat keparahannya sebagai derajat ringan (66%). Derajat fibrosis dan aktivitas nekroinflamasi dinilai berdasarkan sistem METAVIR. Hasil: seratus tujuh puluh empat pasien ikut serta dalam penelitian ini; 99 (56,9%) di antaranya adalah laki-laki. Usia rata-rata pasien berkisar antara 39,9 + 10,69 tahun. Sekitar 56% kasus menunjukkan hasil HBeAg negatif. Prevalensi steatosis hepatis adalah sebesar 29,9%. Pasien dengan steatosis hepatis secara bermakna mempunyai indeks massa tubuh (25,1 + 3,3 vs. 22,7 + 3,33 kg/m2, p